Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo telah mengakui bahwa salah satu penyebab utama tingginya jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten ini disebabkan oleh drainase yang buruk. Ini pada gilirannya telah menciptakan sejumlah besar genangan air.
"Salah satu penyebab demam berdarah tinggi di kabupaten ini adalah drainase yang buruk," katanya kepada wartawan di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Fransiskus mengatakan, saat ini ada sekitar sembilan lokasi genangan air di Kabupaten Sikka karena drainase yang buruk. Lokasi genangan air ini kemudian menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan menghasilkan peningkatan kasus demam berdarah di 21 kabupaten di kabupaten ini.
Hingga saat ini, jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Sikka telah mencapai 1.216 kasus, dan merenggut 14 nyawa.
Sementara itu, Fransiskus juga mengatakan bahwa semua 21 kabupaten di kabupaten tersebut telah terkena kasus DBD, dan dari 21 kabupaten, ada tiga kabupaten yang berkontribusi paling banyak kasus demam berdarah, yaitu Kabupaten Magapanda yang melaporkan 172 kasus, Distrik Nita dengan 149 kasus, dan Kabupaten Alok dengan 134 kasus.
"Salah satu penyebab demam berdarah tinggi di kabupaten ini adalah drainase yang buruk," katanya kepada wartawan di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Fransiskus mengatakan, saat ini ada sekitar sembilan lokasi genangan air di Kabupaten Sikka karena drainase yang buruk. Lokasi genangan air ini kemudian menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan menghasilkan peningkatan kasus demam berdarah di 21 kabupaten di kabupaten ini.
Hingga saat ini, jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Sikka telah mencapai 1.216 kasus, dan merenggut 14 nyawa.
Sementara itu, Fransiskus juga mengatakan bahwa semua 21 kabupaten di kabupaten tersebut telah terkena kasus DBD, dan dari 21 kabupaten, ada tiga kabupaten yang berkontribusi paling banyak kasus demam berdarah, yaitu Kabupaten Magapanda yang melaporkan 172 kasus, Distrik Nita dengan 149 kasus, dan Kabupaten Alok dengan 134 kasus.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa untuk meningkatkan infrastruktur drainase di daerah tersebut, bupati menekankan bahwa selama tahun 2020 pemerintahannya akan menggeser anggaran untuk meningkatkan dan membangun drainase yang lebih baik.
"Tahun ini, kami akan menggeser sebagian anggaran yang kami rasa kurang bermanfaat, karena tahun ini kami lebih fokus pada masalah kesehatan dan lingkungan," tambah Fransiskus.
Dia juga mengatakan selain masalah drainase, kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab meningkatnya kasus demam berdarah di kabupaten tersebut. Selain itu, masalah seperti perubahan iklim juga merupakan faktor.
"Tingkat kesadaran kita semua untuk menjaga kebersihan masih kurang. Kita semua salah, pemerintah dan masyarakat," katanya.
Karena itu, katanya, maraknya kasus demam berdarah merupakan pelajaran bagi semua masyarakat di Kabupaten Sikka untuk bersama-sama mengelola lingkungan sekitar sehingga menjadi bersih.
"Tahun ini, kami akan menggeser sebagian anggaran yang kami rasa kurang bermanfaat, karena tahun ini kami lebih fokus pada masalah kesehatan dan lingkungan," tambah Fransiskus.
Dia juga mengatakan selain masalah drainase, kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab meningkatnya kasus demam berdarah di kabupaten tersebut. Selain itu, masalah seperti perubahan iklim juga merupakan faktor.
"Tingkat kesadaran kita semua untuk menjaga kebersihan masih kurang. Kita semua salah, pemerintah dan masyarakat," katanya.
Karena itu, katanya, maraknya kasus demam berdarah merupakan pelajaran bagi semua masyarakat di Kabupaten Sikka untuk bersama-sama mengelola lingkungan sekitar sehingga menjadi bersih.
0 comments:
Post a Comment