Monday, 4 May 2020

Pembelot Korut Minta Maaf karena Sebut Kim Jong-un Sakit Parah dan Meninggal

http://159.203.96.167/

Seorang mantan diplomat senior Korea Utara kemarin meminta maaf setelah mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-un sakit parah sampai tidak bisa berdiri.

Dua hari lalu Kim muncul di depan publik sambil merokok dan berjalan di sebuah acara peresmian pabrik pupuk yang dihadiri ratusan pejabat penting.

Laman Reuters melaporkan, Senin (4/5), Kim menghilang dari sorotan media pemerintah selama beberapa pekan sehingga menimbulkan serangkaian spekulasi tentang keberadaan dan kondisi kesehatannya.

Tapi Sabtu lalu Kim muncul di media Korut dan foto-fotonya yang sedang menggunting pita peresmian di pabrik pupuk itu kemudian beredar.

Kemunculan Kim ini sontak menghancurkan kredibilitas sejumlah pembelot dari Korut yang selama ini berspekulasi Kim sakit parah atau bahkan meninggal.

http://159.203.96.167/

Salah satu dari pembelot itu adalah Tha Yong-ho, mantan wakil duta besar Korut untuk Inggris yang pernah mengelola penggalangan dana untuk Kim. Dia kabur ke Korsel pada 2016 dan menjadi salah satu dari dua pembelot Korut yang terpilih dalam pemilu Korsel bulan lalu.

"Saya paham salah satu alasan kalian memilih saya sebagai anggota parlemen adalah mengharapkan analisis dan pandangan yang akurat tentang berbagai isu Korut," kata Thai dalam pernyataannya. "Saya mengaku bersalah dan bertanggung jawab penuh."

"Apa pun alasannya, saya memohon maaf kepada semuanya."

Seorang pembelot lagi yang juga terpilih masuk ke parlemen Korsel, Ji Seong-ho mengatakan dalam sebuah wawancara media, dia yakin 99 persen Kim sudah meninggal karena operasi jantung dan pengumuman resmi kematian Kim akan dilakukan Sabtu nanti.

Ji adalah sosok yang pernah diundang untuk menghadiri pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2018. Namun dia tidak bisa dimintai komentar hingga kemarin.

Ji mengatakan kepada Reuters Jumat lalu, dia menerima kabar kematian Kim dari seorang sumber yang tidak bisa diungkap identitasnya. Dia mengaku berambisi menjadi anggota parlemen untuk menyuarakan pelanggaran hak asasi di Korut.

Partai Demokratik Korsel yang kini berkuasa mengecam kedua pembelot Korut itu atas informasi keliru yang mereka sampaikan kepada publik.

Seorang anggota partai mengatakan keduanya harus dikeluarkan dari komite intelijen dan pertahanan Korsel.

0 comments:

Post a Comment